Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Cara Riset Keyword untuk SEO Beserta Contohnya

Cara Riset Keyword
Di artikel ini saya akan menunjukkan Anda cara riset keyword. Langkah demi langkah.

Jika Anda ingin mengembangkan blog lama atau membuat blog baru, Anda akan menyukai tutorial ini.

Bagian terbaiknya?

Semua tool riset keyword yang digunakan adalah gratisan. Plus, contoh riset keyword yang saya lakukan untuk blog baru saya.

Dasar - dasar Riset Keyword

Sebelum ke teknis riset keyword, saya terangkan dulu beberapa hal dasar riset keyword. Siapa tahu Anda belum mengetahuinya.

Apa Itu Keyword?

Dalam istilah search engine optimization (SEO), keyword adalah kata atau frasa yang digunakan pengguna mesin pencari untuk mencari sesuatu. Keyword dikenal juga sebagai search query. Praktisi SEO membagi keyword berdasarkan jumlah kata dan tujuan pencarian (search intent).

Berdasarkan jumlah kata, keyword terbagi menjadi 3 jenis:

Head keywords

Keyword yang terdiri dari satu kata. Contohnya bisnis dan sepatu.

Body keywords

Keyword yang terdiri dari 2-3 kata. Contohnya bisnis online dan sepatu lari.

Long tail keywords

Keyword yang terdiri dari 4 kata atau lebih. Di banding dua jenis keyword sebelumnya, long tail keyword lebih spesifik dan biasanya sedikit yang nyari. Contohnya bisnis online modal kecil dan sepatu lari untuk anak perempuan.

Ilustrasi berikut bisa membantu Anda lebih memahami ketiga jenis keyword di atas.

Cara Riset Keyword
Sumber: seoforsmallbusiness.com.au

Sementara itu, berdasarkan tujuan pencarian, keyword terbagi menjadi 4, yaitu:

  1. Navigational keywords – Pengguna ingin mencari website tertentu. Misalnya bank mandiri, Google PageSpeed Insights, dan Instagram Christiano Ronaldo.
  2. Informational keywords – Pengguna bermaksud mencari informasi tertentu. Cotohnya tips membeli laptop bekas, cara menurunkan berat badan, dan YouTuber Indonesia dengan subscriber terbanyak.
  3. Commercial keywords – Pengguna bermaksud mencari tahu produk atau jasa sebelum membelinya. Misalnya kamera mirrorless terbaik, review Vivo 15 Pro, dan handphone harga 2 jutaan.
  4. Transactional keywords – Pengguna ingin membeli produk atau jasa secara online. Misalnya beli tiket pesawat, kupon NameCheap, dan jasa SEO.

Berikut ini tipe konten untuk keempat jenis keyword tersebut.
Cara Riset Keyword
Sumber: searchmetrics.com


Apa Itu Riset Keyword?

Riset keyword adalah upaya mencari dan menganalisis keyword. Biasa dilakukan oleh blogger, pemilik toko online, peyedia jasa SEO, dan tim SEO perusahaan. Tujuan riset keyword adalah mendapatkan keyword yang tepat untuk ditarget.

Kriteria tepat di sini relatif. Sebagai contoh, blogger yang tidak mau pusing dengan link building, dia membidik long tail keyword dengan search volume dan persaingan rendah. Sehingga blog dia bisa masuk halaman 1 Google dengan cepat.

Sekadar informasi, search volume adalah jumlah pencarian keyword dalam satu bulan. Mulai dari 0 hingga jutaan pencarian. Datanya bisa kita lihat di tool riset keyword.

Mengapa Riset Keyword Penting?

Anda bisa ngeblog tanpa riset keyword. Namun, jika Anda melakukan riset keyword, ada sejumlah manfaat yang akan Anda peroleh. Di antaranya:

Pertama, Anda bisa memperkirakan apakah topik blog baru diminati banyak orang atau sebaliknya. Misalnya, Anda akan membuat blog dengan niche naik gunung. Ternyata, dari riset keyword yang Anda lakukan, keyword-keyword yang relevan dengan naik gunung tidak banyak.

Apa yang mesti dilakukan? Anda bisa mengganti topik naik gunung dengan aktivitas di luar ruangan (outdoor). Dengan topik ini, Anda bisa menulis tentang naik gunung, camping, diving, dan aktivitas di luar ruangan lainnya. Sehingga lebih banyak orang yang berpotensi datang ke blog yang akan Anda buat.

Kedua, Anda bisa mendapatkan banyak ide artikel. Ingat, banyak blogger yang kesulitan mendapatkan ide artikel sehingga blognya terbengkalai. Nah, riset keyword bisa dibilang solusi dari masalah tersebut.

Terakhir, upaya SEO Anda akan lebih efektif. Misalnya saja, Anda membidik sebuah keyword dengan volume pencarian besar (di atas 100.000) dan persaingannya ketat di halaman 1 Google.

Dengan membidik keyword seperti itu, Anda tahu apa yang mesti dilakukan. Yaitu membuat artikel berkualitas dan mencari backlink berkualitas pula. Tidak lantas ongkang-ongkang kaki atau berharap tanpa usaha blog Anda masuk halaman 1 Google untuk keyword tersebut.

Apa Contoh Dampak Riset Keyword?

Pada pertengahan Mei 2022 saya membuat blog baru dalam bahasa Inggris. Blog tersebut nantinya akan dimonetisasi dengan afiliasi Amazon.

Sebelum membuat blog tersebut saya melakukan riset keyword. Keyword-keyword yang saya bidik adalah long tail keywords dengan volume pencarian sedikit (di bawah 500) dan persaingannya rendah (low competition).

Sayangnya, karena kesibukan dan hal lain, saya baru memublikasikan sebuah artikel di blog itu. Belum ada halaman About, Contact, dan Privacy Policy.

Kabar baiknya, pertengahan Juli 2022, blog tersebut menempati peringkat 2 di Google dan juga dapat featured snippet.

Cerita di atas mungkin bisa menggambarkan dampak riset keyword pada blog. Memang blognya dalam bahasa Inggris dan saya tidak menampilkan URL-nya. Meski demikian, kekuatan riset keyword itu powerfull.

Tahapan Riset Keyword

Saya sudah menjelaskan beberapa hal dasar riset keyword. Kini saatnya saya menunjukkan Anda tahapan atau proses riset keyword.

Berikut ini cara riset keyword dalam 4 langkah, lengkap dengan contoh-contohnya.

Langkah 1: Buat Seed Keywords

Langkah pertama dari riset keyword adalah membuat seed keywords. Seed keywords adalah keyword yang akan dieksplorasi lebih lanjut. Bukan untuk ditarget, namun sebagai benih untuk mendapatkan keyword-keyword turunan.

Dengan membuat seed keywords, Anda akan lebih sistematis melakukan riset keyword. Tak hanya itu, Anda juga akan punya gambaran kategori blog baru yang akan dibuat. Jangan salah, tidak sedikit blogger yang bingung akan dimasukan di kategori apa artikel yang hendak dipublikasikannya.

Tidak sulit membuat seed keywords. Ambil kertas dan pena atau buka laptop Anda, lalu tulis seed keywords atau kategori blog Anda. Bebaslah saat Anda melakukannya karena nanti seed keywords ini bisa diperbaiki atau dihilangkan.

Sebagai contoh, seed keywords blog yang sedang Anda baca ini antara lain:

  • SEO
  • Email marketing
  • WordPress
  • Copywriting
  • Menulis konten
  • Kursus online

Contoh lain, jika blog Anda tentang teknologi, seed keywordnya bisa seperti ini:

  • Laptop
  • Laptop gaming
  • Kamera DSLR
  • Kamera mirrorless
  • Drone
  • Handphone
  • Aplikasi Android
  • Headset
  • Power bank

Contoh tambahan, saya akan membuat blog dengan niche peralatan rumah tangga. Seed keywords-nya antara lain:

  • Vacuum cleaner
  • Setrika uap
  • Slow juicer
  • Blender
  • Food processor
  • Kompor gas
  • Kompor listrik
  • Microwave
  • Oven
  • Rice cooker

Jika Anda hendak membuat seed keywords berbasis produk, lihat daftar produk di marketplace lokal. Misalnya Daftar Produk Tokopedia.
Cara Riset Keyword


Langkah 2: Cari Ide-ide Keyword

Setelah punya seed keyword, kini saatnya Anda mencari ide-ide keyword. Ada lebih dari selusin cara mencari ide keyword.

Namun, saya tidak akan membingungkan Anda dengan cara-cara tersebut. Saya hanya memberi Anda 3 cara, plus 1 cara bonus.

a) Brainstorming

Brainstorming adalah curah ide tanpa peduli benar atau tidak. Mirip dengan cara membuat seed keyword di atas, tulis ide-ide artikel yang menurut Anda relevan dengan seed keyword Anda.

Sebagai contoh, untuk seed keyword SEO, ide-ide keyword saya antara lain:

  • Apa itu SEO?
  • Belajar SEO
  • Cara riset keyword
  • Optimasi SEO on page
  • Kriteria backlink berkualitas
  • Cara mendapatkan backlink berkualitas

Jangan sedih kalau ide-ide keyword yang Anda peroleh sedikit. Itu normal karena brainstorming ide keyword butuh pengalaman di topik blog yang diangkat. Selain itu, kekurangan lain adalah ide-ide keyword hasil brainstorming harus dicek volume pencariannya satu per satu.

Namun, ini bukan masalah besar karena Anda bisa mengatasinya dengan tool riset keyword. Dalam hitungan detik, Anda akan mendapatkan puluhan hingga ratusan ide keyword lengkap dengan search volume-nya.

b) Keywords Everywhere

Berbicara mengenai tool riset keyword, ada tool yang berbayar dan ada juga yang gratis. Contoh tool riset keyword berbayar adalah:

  • SEMRush – mulai $99.95 per bulan
  • Ahrefs – mulai $99  per bulan (bisa trial $7 dalam 7 hari)
  • KWFinder – mulai $29.90 per bulan (bisa free trial 10 hari)
  • Long Tail Pro – mulai $25 per bulan

Seperti yang saya sampaikan di awal artikel ini, tool riset keyword yang digunakan adalah tool riset keyword gratisan. Salah satunya Keywords Everywhere.

Keywords Everywhere adalah add-on browser Chrome dan Firefox yang menampilkan search volume, cost per click (CPC), dan kompetisi iklan di sejumlah website. Seperti di Google, YouTube, Google Trends, Amazon, dan Ebay.
Cara Riset Keyword
Sumber: keywordseverywhere.com


Untuk mencari ide-ide keyword dengan Keywords Everywhere, lakukan langkah-langkah berikut:

Pertama, kunjungi Google. Ketik salah satu seed keyword Anda dan lihat saran keyword yang muncul. Ini dinamakan Google Autosuggest.
Cara Riset Keyword

Kedua, lihat bagian penelusuran yang terkait. Contohnya, saya mengetikkan keyword laptop murah. Penelusuran yang terkait keyword tersebut seperti ini.
Cara Riset Keyword

Ketiga, lihat juga bagian People Also Search For. Contohnya di bawah ini.
Cara Riset Keyword

c) Ubersuggest

Selain Keywords Everywhere, tool keyword gratis yang powerfull adalah Ubersuggest. Tool milik Neil Patel ini bisa dibilang gratisan tapi rasa premium.

(Saya menduga pemilik tool riset keyword berbayar ketar-ketir dengan semakin membaiknya Ubersuggest.)

Untuk mencari ide-ide keyword dengan Ubersuggest, berikut ini langkah demi langkahnya.

Kunjungi Ubersuggest. Ketik salah satu seed keyword Anda di kotak Enter a domain or keyword. Setelah itu, ubah bahasa dan negara menjadi Indonesian/Indonesia. Lanjutkan dengan mengklik tombol Search.

Gulirkan layar ke bawah lalu lihat bagian Keyword Ideas. Di bagian itu, Anda akan melihat beberapa ide keyword. Untuk melihat semua ide keyword, klik View All Keyword Ideas.

Contohnya:
Cara Riset Keyword

Bonus Tip: Mencari Ide Keyword dari Kompetitor

Anda juga bisa mencari ide-ide keyword dari kompetitor. Pertama, ketahui dulu siapa kompetitor blog Anda. Umumnya mereka adalah blog atau website yang setopik.

Sebagai contoh, jika blog Anda bertopik teknologi, Anda bisa cari hp 2 jutaan di Google. Dua blog ini merupakan kompetitor Anda.
Cara Riset Keyword

Copy URL kompetitor dan paste di kotak Enter a domain or keyword. Ubah bahasa dan negara lalu klik Search.

Lihat bagian SEO Keywords dan klik View All SEO Keywords This Domain Ranks for untuk melihat semua keyword.
Cara Riset Keyword

Klik Export to CSV untuk mengunduh keyword kompetitor tersebut.
Cara Riset Keyword

Buka file yang telah diunduh dan simpan di laptop atau komputer Anda.

Studi Kasus Mencari Ide Keyword

Di tahap awal, saya menggunakan Ubersuggest untuk mencari ide-ide keyword terkait peralatan rumah tangga. Sebagai contoh, untuk seed keyword vacuum cleaner, Ubersuggest memberikan 357 ide keyword.

Supaya tidak terlalu banyak dan membuat pusing, saya filter sejumlah keyword. Misalnya keyword-keyword yang pencariannya di bawah 100.

Untuk menyaringnya, saya klik fitur Filter lalu mengetikkan 100 di kotak Min Search Volume.

Setelah itu saya mengklik tombol Apply.

Hasilnya jumlah keywod berkurang.

Saya lantas pilih beberapa keyword yang relevan untuk blog peralatan rumah tangga. Setelah itu saya klik Export to CSV untuk mengunduhnya.

Saya lakukan hal yang sama untuk seed keyword yang lain. Hasilnya saya simpan di MS Excel sebagai Daftar Keyword.

Langkah 3: Cek Kompetisi Keyword

Setelah Anda punya sejumlah keyword (misalnya 20 buah), langkah berikutnya adalah mengecek kompetisi setiap keyword. Pengecekan ini bisa dilakukan dengan Ubersuggest atau secara manual.

Fitur kompetisi keyword Ubersuggest dinamakan SEO Difficulty, sementara di tool riset keyword lain dinamakan Keyword Difficulty dan Keyword Competition.

SEO Difficulty adalah perkiraan kompetisi di halaman pencarian mesin pencari. Semakin besar skor atau nilainya, semakin tinggi tingkat persaingan keyword tersebut.

Dalam pengamatan saya, nilai SEO Difficulty persaingan rendah adalah 33 ke bawah. Contohnya:
Cara Riset Keyword

Apakah SEO Difficulty itu akurat?

Kadang akurat, kadang sebaliknya. Bagi saya, SEO Difficulty untuk keyword-keyword dengan volume pencarian ribuan adalah patokan awal saja. Pasalnya, saya lebih suka mengecek persaingan keyword itu secara manual.

Bila Anda hendak mengecek kompetisi keyword di halaman 1 Google secara manual, metrik-metrik yang perlu Anda perhatikan adalah:

  • Keyword di judul kompetitor
  • Domain authority kompetitor
  • Backlink kompetitor
  • Panjang artikel kompetitor
  • Kualitas artikel kompetitor

Agar lebih rapi dalam pengecekannya, sebaiknya Anda membuat tabel kelima metrik tersebut.

Setelah itu lakukan langkah-langkah berikut:

1) Lihat Keyword di Judul Kompetitor

Orang yang paham SEO tahu bahwa keyword itu harus ditempatkan di judul. Itulah kenapa Anda harus melihat keyword di judul kompetitor Anda yang ada di halaman 1 Google.

Bila banyak kompetitor yang menggunakan keyword yang Anda target di judul artikel mereka, itu salah satu sinyal persaingan ketat.

Jadi, buka Google terus ketikan keyword Anda. Lalu lihat apakah judul artkel kompetitor Anda mengandung keyword yang Anda incar atau tidak.

Mohon diingat, jangan hanya fokus pada keyword yang persis saja, tapi perhatikan juga semantik/sinonim dan letaknya. Pasalnya, Google sudah pintar. Mesin pencari ini tidak hanya membaca keyword sebagai teks, tapi paham konteks dibalik keyword tersebut.

Misalnya, menurut hasil pencarian Google, vacuum cleaner terbaik itu sama dengan vacuum cleaner yang bagus. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Cara Riset Keyword

Jadi, dalam kasus keyword vacuum cleaner terbaik, semua judul kompetitor saya yang ada di halaman 1 Google mengandung keyword itu.

2) Lihat Domain Authority Kompetitor

Domain Authority (DA) adalah skor ranking mesin pencari dari Moz yang memprediksi seberapa baik suatu website akan teranking di halaman penelusuran mesin pencari.

Skor DA dari 0 hingga 100, dan dihitung berdasarkan banyak faktor. Di antaranya jumlah backlink, usia website, dan jumlah website/domain yang memberi backlink.

DA bukanlah faktor yang digunakan Google untuk menentukan peringkat di halaman penelusurannya. Meski demikian, banyak praktisi SEO yang menggunakan DA untuk mengukur kekuatan suatu website. Semakin tinggi DA suatu website, semakin kuat website tersebut.

Untuk mengetahui DA kompetitor di halaman 1 Google dengan cepat, Anda butuh Mozbar. Mozbar adalah ekstensi Chrome yang menampilkan DA, page authority, links, dan lain-lain.

Jadi, instal Mozbar di browser Chrome Anda. Registrasi (Create an account) di Moz.com, lalu login dengan email dan password yang Anda gunakan saat registrasi.

Setelah login, ubah ikon Mozbar di pojok atas Chrome menjadi biru.

Halaman penelusuran Google akan menampilkan skor DA. Contohnya di bawah ini.
Cara Riset Keyword
Sumber: moz.com

Beberapa praktisi SEO yang saya ketahui menyebutkan bahwa DA di bawah 20 relatif mudah disalip. Untuk itu, coba lihat berapa banyak komptitor Anda yang DA-nya di bawah 20. Jika sedikit, itu berarti sinyal persaingan ketat.

Dalam contoh keyword vacuum cleaner terbaik, hanya 2 website yang punya DA di bawah 20.

3) Ketahui Jumlah dan Kualitas Backlink Kompetitor

Backlink merupakan salah satu faktor penting dalam ranking Google. Semakin banyak backlink berkualitas yang diperoleh, semakin baik peringkat suatu website/blog di Google.

Jumlah backlink ini bisa Anda lihat di Mozbar.

Untuk mengetahui kualitas backlink tersebut, Anda harus mengunjunginya satu per satu. Bila sumbernya backlinknya relevan (misalnya artikel tentang kamera mirorrless dapat backlink dari blog yang mengulas kamera), berarti backlink itu berkualitas.

Dalam contoh keyword vacuum cleaner terbaik, 90% kompetitor saya tanpa backlink. Yeah…

Oh iya, Anda juga bisa mengecek backlink menggunakan Backlink Checker dari Ubersuggest. Masukkan URL di tool tersebut, lalu klik Search.

Akan tersaji data jumlah backlink.
Cara Riset Keyword

Contoh sumber backlink:
Cara Riset Keyword

4) Ketahui Panjang Artikel Kompetitor

Studi yang dilakukan Brian Dean pada 1 juta hasil penelusuran Google menunjukkan bahwa artikel panjang peringkatnya lebih tinggi dibanding artikel pendek.

Menurut studi itu, rata-rata panjang artikel website yang nangkring di halaman pertama Google adalah 1.890 kata.

Oleh karena itu, saya merekomendasikan Anda untuk mengecek panjang artikel kompetitor Anda. Dengan demikian Anda bisa selangkah di depan dari mereka dalam hal panjang artikel.

Jangan khawatir, karena ada tool gratis yang memudahkan Anda melakukannya, yaitu Word Counter Plus. Ini adalah ekstensi Chrome untuk mengecek panjang artikel di suatu website.

Jadi, instal dulu Word Counter Plus di browser Chrome Anda. Setelah itu, kunjungi kompetitor Anda. Blok artikel kompetitor dari awal hingga akhir, lalu klik kanan dan klik ikon Word Counter Plus.

Akan muncul panjang artikel (word count).

(Jangan lupa, masukan panjang artikel kompetitor Anda pada tabel yang sudah dibuat sebelumnya.)

Bagaimana kalau artikel kompetitor tidak bisa diklik kanan?

Gampang. Anda bisa menggunakan Word Count Checker dari SEO Review Tools. Kunjungi website tersebut, copy URL artikel yang tidak bisa diklik kanan, dan paste di kotak yang tersedia. Centang kotak I’m not a robot dan klik Perform check.

Kelemahan tool ini adalah membaca semua teks yang ada di suatu halaman. Termasuk komentar pembaca. Jadi, Anda harus hati-hati menggunakannya.

5) Cermati Kualitas Artikel Kompetitor

Berbeda dengan keyword di judul, DA, backlink, dan panjang artikel yang merupakan metrik terukur, kualitas artikel tidak ada ukuran pastinya dan subjektif. Bisa jadi menurut saya artikel tersebut bagus, namun sebaliknya menurut Anda.

Meski demikian, jalan pintasnya adalah percaya diri saja pada penilaian Anda terhadap artikel kompetitor. Bila menurut Anda bagus, nilailah bagus. Begitu juga sebaliknya.

Jadi, setelah Anda mengecek panjang artikel kompetitor, cermati kualitas artikel tersebut. Maksudnya, jangan dulu mengecek panjang artikel kompetitor berikutnya agar tidak bolak balik mengunjungi artikel yang sama.

Faktor apa yang harus dilihat untuk menentukan kualitas suatu artikel?

Bergantung dari jenis artikelnya. Misalnya, kalau artikel berjenis panduan membeli, faktor yang saya nilai adalah:

  • Tabel perbandingan produk
  • Review setiap produk (kelebihan dan kekurangannya)
  • Spesifikasi penting produk
  • Tips membeli produk dan informasi relevan lain
  • Hal-hal terkait optimasi SEO on page (seperti H2/H3, internal link, eksternal link, gambar/video, bullet points, dan lain-lain)

Jadi, kalau ada artikel yang punya faktor-faktor tersebut, saya nilai bagus. Kalau sebaliknya, saya nilai biasa.

Tentu ini bukan untuk meremehkan penulisnya, tapi sekadar penilaian saya dalam rangka pengecekan kompetisi keyword yang akan saya target.

Oke, jika Anda melakukan pengecekan persaingan dari langkah satu hingga lima, tabel kompetisi keyword Anda terisi lengkap.

6) Analisis Semua Metrik Kompetisi

Langkah terakhir dari pengecekan persaingan keyword secara manual adalah menganalisis semua metrik. Caranya gampang, yaitu Anda tinggal beri warna merah atau hijau di setiap metrik.

Misalnya:

  • DA 20 ke atas dan panjang artikel 2.000 kata atau lebih, beri warna merah. Begitu juga sebaliknya.
  • Backlink di bawah 50, beri warna hijau. Sebaliknya beri warna merah.
  • Kualitas artikel biasa, beri warna hijau. Begitu juga sebaliknya.

Setelah itu, hitung berapa banyak warna merah dan hijau (total kotak warna adalah 50) dan tentukan tingkat persaingan keyword.

Jadi, kompetisi:

  • Rendah – Bila jumlah warna hijau lebih dominan daripada warna merah
  • Sedang – Bila jumlah warna hijau dan merah tidak jauh beda
  • Tinggi – Bila jumlah merah lebih dominan darpada jumlah hijau

Dalam contoh keyword vacuum cleaner terbaik, tingkat persaingannya sedang. Pasalnya, warna merah 24 dan warna hijau 26.

Jangan lupa isi kolom kompetisi di Daftar Keyword yang Anda buat sebelumnya.

Seperti yang Anda lihat, pengecekan kompetisi keyword secara manual perlu waktu dan tenaga. Oleh karena itu, lakukan secara bertahap saja. Misalnya, pengecekan kompetisi 3 keyword dalam seminggu.

Satu lagi, abaikan dulu keyword yang persaingannya ketat. Dengan kata lain, buat artikel untuk keyword persaingan rendah dan sedang. Lalu optimasi agar masuk ke halaman pertama Google.

Setelah itu, baru deh Anda membidik keyword-keyword persaingan ketat.

Langkah 4: Cari Keyword Pendukung

Cara riset keyword yang ada di internet kebanyakan sampai analisis kompetisi. Namun, saya menyarankan Anda untuk tidak berhenti di situ, yaitu dengan mencari keyword pendukung.

Sesuai namanya, keyword pendukung adalah keyword untuk mendukung keyword yang ditarget (keyword utama). Umumnya dibuat sebagai artikel terpisah.

Jika tidak memungkinkan dibuat artikel, misalnya karena hanya 300 kata, keyword pendukung tersebut lebih baik ditambahkan di artikel yang membidik keyword utama.

Mengapa keyword pendukung penting?

Manfaatnya adalah untuk memperkaya konten tematik sehingga blog Anda dapat dianggap “expert” oleh Google di topik yang dibahas. Selain itu, untuk membuat internal link ke artikel keyword utama atau sebaliknya.

Bisa juga untuk ide artikel guest post. Guest post adalah memublikasikan artikel di blog orang lain yang relevan untuk mendapatkan backlink.

Sebagai contoh, salah satu keyword yang Anda target adalah kamera mirroless terbaik. Keyword pendukungnya antara lain:

  • Cara merawat kamera mirrorless
  • Tips membeli kamera mirrorless bekas
  • Kelebihan dan kekurangan kamera mirrorless
  • Tips memilih lensa kamera mirrorless
  • Kamera mirrorless untuk YouTuber pemula
  • Apa itu kamera mirrorless?
  • Kamera mirrorless vs DSLR
  • Review Panasonic Lumix DC-GH5
Untuk mencari keyword pendukung, Anda bisa melakukan brainstorming atau dengan Keywords Everywhere. Caranya sudah saya ulas di bagian sebelumnya.

Apakah keyword pendukung harus dicek juga kompetisinya?

Jika Anda punya waktu dan ingin, silakan saja. Namun, saran saya tidak usah dicek agar Anda tidak capai.

Penutup

Demikianlah penjelasan cara riset keyword. Semoga membantu Anda mendapatkan keyword-keyword yang tepat untuk blog lama atau blog baru.

Jika ada yang ingin Anda tanyakan seputar riset keyword, silakan informasikan di bagian komentar. Saya akan menjawabnya sebaik mungkin.

Posting Komentar untuk "Panduan Cara Riset Keyword untuk SEO Beserta Contohnya"